TEMPO.CO, Jakarta - Vice President Knowledge Management and Sustainable Management Bank Pembangunan Asia (ADB) Bambang Susantono menyatakan secara umum, urbanisasi turut meningkatkan perekonomian negara kendati di sisi lain muncul persoalan sosial maupun pemenuhan infrastruktur dasar yang belum merata. Namun bila dikelola dengan baik, urbanisasi bisa menjadi sumber pertumbuhan alih-alih menjadi beban.
Berdasarkan riset ADB, kata Bambang, kota-kota besar di Asia kini lebih inovatif berkat perpindahan penduduk ke perkotaan. Pendapatan yang lebih baik juga membuat penduduk tergerak untuk hijrah ke perkotaan sehingga perekonomian kota lebih menggeliat.
Laju urbanisasi di Indonesia bahkan membuat kota bermekaran menembus batas wilayah administratif. Hal ini tidak saja terjadi di Jabodetabek, tetapi juga terjadi di kawasan pantai utara Jawa.
Oleh karena itu, ADB menilai manajemen urbanisasi yang baik sangat penting dilakukan. "Pesan kami, manage dengan baik urbanisasi. Kota-kota yang sudah terlanjur besar seperti Jakarta dan Surabaya bisa koordinasi dengan kota yang lebih kecil agar tercipta aglomerasi yang positif," ujar Bambang, Senin, 30 September 2019.
Saat ini, jumlah penduduk Indonesia yang tinggal di perkotaan mencapai 137 juta orang atau 54 persen dari populasi. Pada 2025, jumlah penduduk yang tinggal di perkotaan diyakini bakal terus naik hingga mencapai 68 persen dari populasi.